Thursday, September 18, 2008

Tsunami Membunuh Kami

[Dideklamasikan pada Malam Puisi Tsunami anjuran Fakulti Bioteknologi dan Sains Hayat, Universiti Industri Selangor 2005]

[Tukang Baca - Mohd Navi Yusof]

Tsunami,
Tsunami telah membunuh kami
Tsunami membunuh Ahmad, Majid dan Hamid
Tsunami membunuh Puspadewi, Susanto dan Srianto
Tsunami membunuh Ah Lim, Kit Chong dan Chew Meng
Tsunami membunuh Sarjit, Rajendran dan Surendran
Tsunami membunuh Edward, Richard dan Peter
Tsunami membunuh Samraak, Thailoong dan Paradorn
Tsunami membunuh Kanu, Djemba, Mbomba
Tsunami tak kenal warganegara
Tsunami tak kenal kad pengenalan
Tsunami tak kenal warna kulit
Tsunami membunuh kami

Tsunami,
Tsunami telah membunuh kami,
Tsunami membunuh abah dan mama
Tsunami membunh datuk dan nenek
Tsunami membunuh adik, kakak dan abang
Tsunami membunuh suami dan isteri
Tsunami membunuh kawan dan musuh
Tsunami membunuh pak long dan mak long
Tsunami membunuh tok imam, tok bilal dan tok siak
Tsunami membunuh sami, paderi dan pendeta
Tsunami membunuh pemain bola, pemandu tuk tuk dan dan budak tadika
Tsunami membunuh cikgu sekolah, pensyarah dan ustazah
Tsunami membunuh pomen basikal, nelayan dan petani
Tsunami membunuh posmen, pelancong dan pengait kelapa
Tsunami membunuh pegawai kerajaan dan pegawai pembangkang
Tsunami tak kenal agama
Tsunami tak kenal pangkat
Tsunami tak kenal bangsa
Tsunami membunuh kami

Tsunami,
Tsunami telah membunuh kami
Tsunami membunuh lembu, kambing dan kerbau
Tsunami membunuh ayam, itik dan angsa
Tsunami membunuh kucing, arnab dan anjing
Tsunami membunuh tenggiri, siakap dan haruan
Tsunami membunuh sawi, daun sup dan kunyit
Tsunami membunuh rumpai laut, plankton dan terumbu karang
Tsunami membunuh siput babi, lipan bara dan tikus tanah
Tsunami membunuh semut, cacing tanah dan anai-anai
Tsunami membunuh kumbang, burung layang-layang dan belalang
Tsunami membunuh obor-obor, kuda laut dan ikan nemo
Tsunami tak kenal makhluk
Tsunami tak kenal spesies
Tsunami tak kenal habitat
Tsunami membunuh kami

Tsunami,
Tsunami membunuh rumah batu, rumah papan dan rumah batu papan
Tsunami membunuh sekolah, balai polis dan balai raya
Tsunami membunuh padang bola, pantai dan sawah padi
Tsunami membunuh jeti, pelantar dan jambatan
Tsunami membunuh tongkang, kereta dan van
Tsunami membunuh basikal, motosikal dan beca
Tsunami membunuh sampan, perahu dan kapal laut
Tsunami tak kenal bangunan
Tsunami tak kenal bahan binaan
Tsunami tak kenal kenderaan
Tsunami membunuh kami

Tsunami,
Tsunami bunuh semuanya
Tsunami tak kasihan sesiapa pun
Tsunami bunuh semuanya
Tsunami tak mahu dengar kami menangis
Tsunami bunuh semuanya
Keluarga, binatang dan bangunan kami
Kenderaan, tanaman dan tempat kediaman kami
Tsunami bunuh semuanya

Tsunami,
Kalau benarlah ini perutusan Tuhan yang Maha Agung
Kami insan terasa kerdil dan kecil
Kami insan terasa dosa dan pahala
Kami insan terasa noda dan sengsara
Kami insan terasa bala dan bencana
Tatkala manusia bagai siput-siput reput
Tahulah kami
Nyawa itu bila-bila masa sahaja bisa dijemput

11 Januari 2005

0 komen: